Selasa, 15 Juli 2014

cara menjodohkan murai batu

1.Proses penjodohan MB model kawin paksa
Proses diawali dengan tahap pengenalan burung jantan dan burung betina.  Dalam hal ini, burung jantan dan betina dimasukkan dalam sangkar yang berbeda. Kemudian, kedua sangkar ditempelkan sepanjang hari, minimal selama 1 minggu.
Setelah 1 minggu, tunggu sampai sore hari sekitar pukul 17.00 – 17.30. Siapkan bahan-bahan pendukung dan peralatan yang diperlukan, antara lain:
  • Plester / solatip. Kalau tidak ada bisa menggunakan tensoplast (dibelah membujur menjadi dua).
  • Minyak sayur (bisa juga diganti dengan oli bekas).
  • Gunting
Wah, untuk apa bahan dan peralatan seperti itu?
Pertama-tama, pegang murai betina, kemudian olesi bulu-bulu bagian pahanya dengan minyak sayur secukupnya. Sebenarnya lebih bagus menggunakan oli bekas, karena lebih lengket dan agak susah dihilangkan, yang akan menambah efektivitas dalam proses penjodohan nanti.
Selanjutnya, burung betina dimasukkan ke kandang penangkaran yang sudah disiapkan, termasuk kotak sarang dan bahan sarangnya. Biarkan burung betina sampai tenang dan mulai hafal situasi kandang.
Sekarang kita fokus ke burung jantan. Pegang murai batu jantan, kemudian rentangkan sayap sebelah kanan. Kumpulkan 3-4 helai bulu sayap terluar, lalu diikat menggunakan tensoplast yang sudah dibelah dua. Lakukan hal serupa pada sayap sebelah kiri.
Cara ini lazim dijumpai di kalangan penggemar merpati, dan biasa disebut “godi”. Bedanya, pada merpati, treatment ini dilakukan terhadap burung betina, agar gerakannya terbatas dan tidak bisa terbang jauh saat dilepas. Adapun pada murai batu, godi dilakukan untuk burung jantan, agar nantinya tidak terlalu agresif terhadap calon pasangannya.
Tujuan treatment minyak sayur dan godi
Mungkin ada yang bertanya. Mengapa burung betina harus diolesi minyak sayur / oli bekas di bagian pahanya? Mengapa murai batu jantan harus digodi?
Setelah diolesi minyak sayur, burung betina pasti merasa risih merasakan sesuatu yang lengket pada bulu-bulu di bagian pahanya. Naluri burung, dia pasti ingin membersihkan dan merapikan bulu-bulunya, apalagi jika terasa lengket.
Maka, setelah diolesi minyak sayur, burung betina akan rajin mandi, dan selalu terfokus untuk membersihkan dan merapikan bulu-bulunya yang kotor dan lengket. Karena fokus, murai batu betina tidak akan stres saat dikejar burung jantan.
Adapun tujuan murai batu jantan digodi antara lain untuk mengurangi kemampuan dan kekuatan terbang, dan lebih fokus untuk melepaskan ikatan tansoplast yang melekat pada kedua sayapnya. Karena fokus, burung jantan jarang mengejar-ngejar burung betina.
Kalaupun burung jantan masih agresif mengejar-ngejar burung betina, kemampuannya sudah jauh menurun akibat aktivitas terbangnya terbatas. Karena gerakan MB jantan terbatas, burung betina selalu mampu melarikan diri saat dikejar-kejar lawan jenisnya.
Penggodian sayap juga dapat merangsang burung jantan untuk rajin mandi, karena dia risih dan merasa ada kotoran pada sayapnya. Ya, semua burung pasti merasa risih kalau bulu-bulunya terlihat kotor. Itulah sebabnya, mengapa burung di alam liar senang sekali mandi. Dia ingin selalu bersih dan rapi, sebagai modal penting untuk menarik lawan jenisnya, juga menambah pede saat berkicau.
Karena aktivitas mandi sering dilakukan pada burung jantan dan betina yang menjalani treatment minyak sayur dan godi, maka Anda wajib menyediakan tempat mandi di dalam kandang penangkaran.
Tempat mandinya cukup satu saja, agar kedua burung berebutan mandi, sehingga seolah-olah mandi bersama. Air untuk mandi harus diganti dua kali sehari, atau minimal sehari sekali, karena air akan kotor oleh minyak sayur.
Saat melakukan metode / trik ini, Anda tak usah repot-repot memantau burung. Anda pun bisa lebih menjalankan aktivitas lain seperti biasanya. Tetapi, sesekali bolehlah dipantau,  siapa tahu tensoplast pada burung jantan terlepas sebelum kedua burung benar-benar akur.
Bagaimana mengetahui murai batu jantan sudah bisa menerima kehadiran burung betina di dalam kandang penangkaran? Mudah saja! Lihat beberapa tengara berikut ini:
  • MB jantan sudah tidak mengejar-ngejar burung betina.
  • Kedua burung sering terlihat berdekatan, termasuk saat istirahat dan tidur.
  • Saat mandi bersama, sudah beberapa kali terlihat akur.
Semua itu menandakan kedua burung sudah berjodoh. Ini biasanya terjadi paling cepat 1 minggu setelah kedua burung tersebut menjalani treatment minyak sayur dan godi. Nah, itulah saatnya Anda bisa melepas tensoplast pada kedua sayap MB jantan.
Apabila sudah 1 minggu belum juga terlihat akur, biarkan saja tensoplast tetap melekat pada kedua sayap burung jantan, dan baru boleh dilepas sampai keduanya benar-benar akur. Tinggal menunggu waktu saja, karena lama-lama mereka pasti akur juga. 
Demikianlah proses penjodohan murai batu model kawin paksa . Tips ini sangat bagus diterapkan pada murai batu yang susah jodoh dan terlalu agresif. Biasanya murai batu yang baru pertama kali dijodohkan cenderung bersifat agresif. Sebaliknya, jika sudah pernah diternak, apalagi pernah menghasilkan anakan, relatif lebih mudah dijodohkan.

2.Tahap-Tahap Menjodohkan Murai Batu
Tahap-Tahap Menjodohkan Murai Batu

Jika anda telah membuat kandang penangkaran murai batu dan memilih calon indukan murai batu yang akan ditangkarkan, langkah selanjutnya adalah menjodohkan calon indukan murai batu.

Pada dasarnya tahap-tahap menjodohkan murai batu sama dengan menjodohkan jalak suren dan menjodohkan cucakrawa. Berikut langkah-langkah menjodohkan burung murai batu:

Masukkan kedua calon indukan murai batu ke dalam sangkar yang terpisah, akan lebih baik jika anda menggunakan sangkar yang digunakan khusus untuk menjodohkan burung.


Atur posisi tempat pakan sedemikian rupa, agar tempat pakan dan minum saling berdekatan, sehingga burung merasa seolah-olah makan dan minum bersama.


Atur posisi tempat bertengger searah membentuk garis lurus agar dapat saling berdekatan dan tidur berhimpitan, walaupun masih dibatasi sekat pembatas.

Tunggu sampai beberapa hari, jika kedua burung mau berkicau saling bersahutan, dan tidur berhimpitan. langkah selanjutnya adalah mengambil sekat pembatas dari sangkar perjodohan tersebut. sebelum anda mengambil sekat pembatas tersebut, terlebih dulu kedua burung disemprot dengan air yang disetel seperti embun menggunakan spray. hal ini bertujuan untuk mempercepat proses perjodohan dan mengurangi kemungkinan saling menyerang.

Amati beberapa saat, jika salah satu burung berusaha menyerang pasangannya, semprotlah dengan air burung yang berusaha menyerang tersebut, tetapi jangan sampai menyemprot burung yang ingin diserang pasangannya. jika setelah beberapa saat kedua burung masih juga saling menyerang, pisahkan kedua burung tersebut dengan mengembalikan sekat pembatas. dan ulangi langkah langkah ini setiap 3 hari sekali sampai burung tidak saling menyerang.

Burung yang telah akur dan tidak saling menyerang di dalam sangkar perjodohan, belum tentu akur juga jika dimasukkan dalam kandang penangkaran.

Langkah selanjutnya adalah masukkanlah burung betina ke dalam kandang penangkaran terlebih dahulu hingga ia benar-benar kelihatan tenang dan tidak lagi gelisah. Akan lebih baik jika ia mulai mau berkicau.

Dekatkan atau tempelkan sangkar yang berisi burung jantan ke kandang penangkaran yang sudah berisi burung betina calon pasangannya. Tempelkan sangkar itu ke salah satu dinding kandang penangkaran. bila keduanya berjodoh, maka akan ditandai dengan berkicau saling bersahutan dan pada malam hari murai batu betina akan tidur bertengger di atas sangkar jantan. Untuk mengamati tingkahlaku burung di kandang penangkaran, biasanya mengunakan kamera pengintai yang menggunakan inframerah, sehingga dalam kondisi gelappun masih dapat memantau kondisi burung yang dijodohkan.

Jika kedua burung talah menunjukkan tanda-tanda telah berjodoh, langkah selanjutnuya adalah masukkanlah murai batu jantan ke dalam kandang penangkaran secara hati-hati agar murai batu betina tidak terkejut atau ketakutan. Keterkejutan hanya akan menghambat proses adaptasi di antara keduanya. Waktu yang tepat untuk memasukkan burung jantan adalah sore hari menjelang tidur agar keduanya dapat segera tenang dan tidak saling menyerang.

Perhatikan ketika tidur, bila saling berhimpitan atau saling berdesakan kemungkinan besar burung telah menunjukkan tanda-tanda berjodoh. pada esok dan hari selanjutnya, kalau burung tampak masih akur, tidak saling menyerang, tidur secara berhimpitan, dan mau berkicau bersahutan makan kedua burung sudah dapat dikatakan berjodoh. tetapi bila kedua burung masih saling menyerang, keluarkan kedua burung dari kandang penangkaran. dan ulangi kembali proses perjodohan dari awal. setelah diulang 2 atau 3 kali tidak berhasil, hentikan proses ini dan carikan pasangan lain yang mungkin lebih disukai atau cocok.



sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar