Jumat, 08 April 2016

Cara Tanam Rumput Odot

Rumput Odot (Pennisetum purpureum cv. Matt) mungkin kini menjadi pakan hijauan ternak yang paling banyak dicari peternak. Namun banyak peternak yang belum mengetahui bagaimana cara membudidayakan rumput ini.

Seperti diketahui HMT (Hijauan Makanan Ternak) dibutuhkan secara esensial oleh ternak ruminansia untuk proses pertumbuhan dan reproduksi. Ketersediaan HMT setiap saat menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi seseorang maupun kelompok tani yang akan berusaha di bidang peternakan.

Rumput odot yang merupakan jenis baru ini awalnya dibawa beberapa stek oleh seorang TKI asal Tulungagung, Jawa Timur yang bekerja di Amerika Serikat. Setelah diujicobakan ternyata cocok ditanam di lahan. Kemudian dicobakan untuk pakan kambing. Alhasil, sangat disenangi karena tingkat keenakan (palatabilitasnya) sangat baik. Di Indonesia, bibit rumput odot dapat ditemukan di Kabupaten Blora.

Tanaman rumput odot tumbuh merumpun dengan perakaran serabut, lahan idealnya yang cukup air tetapi tidak tergenang. Kebutuhan sinar matahari untuk proses fotosintesa penuh, kalaupun terlindung sampai 50% pertumbuhan menjadi terhambat dan pemangkasan menjadi tertunda.

Untuk membudidayakannya, diperlukan persiapan lahan. Pada lahan kering, lahan dibajak dengan hand traktor kecil dengan kapasitas 5-6,5 PK. Setelah selesai pembajakan dibuat parit kecil sekitar 30 cm dan jarak antar alur sekitar 80 cm. Di alur tersebut ditaburkan pupuk organik dan SP36 secukupnya, sebagai pupuk dasar.

Dalam penanaman rumput odot ini bisa dengan stek yang sudah disiapkan minimal tiga ruas dengan panjang stek ± 30 cm. Tancapkan dengan kemiringan 46 derejat tepat di tengah alur yang sudah ada pupuk dasarnya. Lalu tutup dengan tanah di sekitarnya, di atas tanah disisakan 1 atau 2 ruas.

Adapun jarak tanam di dalam barisan 75-80 cm, sedangkan jarak tanam antar barisan 80-150 cm. Dari pengalaman pada tanahnya cukup subur, rumput odot ini bisa beranak hingga 75 batang dalam satu rumpun, sehingga akan bersinggungan dengan rumpun lain. Dengan karakteristik tanaman yang lebih pendek dari king grass (maksimal tinggi 80 cm) rumput ini lebih lunak, tidak perlu dengan alat pemotong.

Dalam pemupukan susulan dilakukan setelah 2-3 minggu setelah tanam. Dengan menggunakan pupuk majemuk NPK (15,15,15) dengan dosis 60-70 kg/ha disebarkan di sekitar rumpun, dilanjutkan pembubunan dan pembersihan gulma. Pemupukan berikutnya dilakukan setelah selesai panen/pemangkasan dengan menggunakan pupuk tunggal ZA adapun dosisnya 75 kg/ha.

Pemeliharaan

Pemeliharaan rumput odot meliputi penyulaman, penyiangan dan pembubunan. Penyulaman dilakukan bila ada tanaman yang mati, segera disulam agar pertumbuhan bisa seragam. Penyiangan dilakukan terhadap pembersihan gulma di sekitar rumpun yang merupakan pesaing dalam mencari unsur hara.

Adapun pembubunan dilakukan secara berkala, agar tunas tumbuh secara optimal. Pada tanaman rumput odot berumur sekitar 6 bulan satu rumpun bisa mencapai ratusan anakan, jadi sifatnya melebar ke kanan dan ke kiri.

Berbeda dengan king grass untuk rumput odot satu ekor sapi dengan berat hidup ± 400-500 kg cukup 800 rumpun dengan interval pemangkasan 40-50 hari. Hal ini sama dengan ± 10 ekor kambing/domba dengan berat hidup rata-rata 30 kg.

Dengan adanya rumput unggul jenis odot ini yang produksinya bisa 10 kali lipat dari king grass diharapkan bisa mendongkrak populasi ternak ruminansia di sentra pengembangan sapi potong, perah maupun pembibitan. Imbasnya pasokan daging domestik lebih kondusif.

Sumber:
Sugeng R (Penyuluh Pertanian Madya Banjarnegara)

Tabloid sinartani.com

Keunggulan Rumput Odot dan Budidayanya (II)

Keunggulan Hijauan pakan ternak rumput odot sendiri adalah :

1.    Batang relatif pendek dan empuk
2.    Pertumbuhannya relatif cepat
3.    Sangat disukai ruminansia dibanding dengan jenis rumput yang lainnya
4.    Daun lembut dan tidak berbulu
5.    Mampu beradaptasi dengan kondisi lahan
6.    Tidak memerlukan perawatan khusus
7.    Dalam satu rumpun terdapat 50-80 batang

Nutrisi yang terkandung dalam rumput odot :

1.    kadar lemak daun 2.72%
2.    kadar lemak batang 0.91
3.    CP daun 14.35%
4.    CP batang 8.1 %
5.    Digestibility daun 72.68%
6.    digestibility batang 62.56%
7.    Protein kasar 14 %

Data teknis  dikutip data dari “Pakistan Journal of Agronomy 2 (1) 52-58 2003”  yang dilakukan oleh Muhammad Yassin, M. Asghar Malik dan M. Shafi Nazir Jurusan Agronomi Universitas Agriculture Pakistan.

Cara menanam rumput odot :

1.    Penanaman dari stek

Bibit  odot dari ruas/batang dipotong sepanjang 15-25 cm lalu benamkan ke lahan.sebelum dilakukan penanaman sebaiknya lahan diberikan pupuk dasar yaitu pupuk kandang. Sebaiknya lokasi lahan cukup untuk mendapatkan sinar matahari

2.    Pola Tanam

Monokultur  artinya pada lahan hanya ditanami rumput gajah odot sajaTanaman Sela, karena tanaman ini ukurannya lebih pendek rumput ini bisa ditanam sebagai tanaman sela dikombinasikan dengan hijauan pakan yang lain, dipematang sawah atau disela sela tanaman perkebunan dengan memperhatikan intensitas matahariRumput ini juga bisa digunakan untuk menahan erosi lahan dengan penanaman pada tanah (sumber :  Gogoniti Farm)

3.    Cara Penanaman

 Bersihkan lahan yang akan ditanami rumput dari tanaman gulma dan semak belukar Buat gundukan tanah lebar 60-80 cm dengan tinggi 20 cm Tanam bbit rumput berupa stek minimal 3 ruas dan 2 ruas ditanam didalam tanah di tengah   gundukan Jarak tanaman dalam barisan 50-75 cm, jarak tanam antar barisan 75-150 cm

4.    Pemupukan

Untuk pupuk dasar, berikan dan campur dengan pupuk kandang dengan jumlah 3 ton/ha.Untuk mempercepat pertu pertumbuhan dapat dilakukan pemupukan pada umur 15  hari setelah tanam dengan pupuk kimia majemuk (NPK) sebanyak 6 0 kg HaPupuk Cair / urine kambing fermentasi juga dapat digunakan sebagai bahan pupuk cair untuk pemupukan dengan aplikasi disemprot ke tanaman tanah (sumber :  Gogoniti Farm)

5.    Pemanenan

 Pertama kali penanaman rumput odot bisa dipanen pada umur 70-80 hari Ciri rumput yang sudah dapat dipanen adalah adanya ruas batang yang sudah berukuran 15 cm Umur panen pada musim penghujan 35-45 hari, pada musim kemarau 40-50 hari Potong pendek sejajar dengan tanah Untuk pemanenan pertama kali sebaiknya dipanen lebih dari 60 hari atauditunggu batangnya   sampai dengan 30– 40 cm








sumber:

1 komentar:

  1. ual bibit (cempe) Kambing Boer Super bobot bisa mencapai 100 kg, Peranakan Etawa (PE) Ras Gunung Kawi, Jawa Randu, Domba Merino dan Ekor Gemuk untuk diternak kembali atau untuk usaha bisnis penggemukan. Kami juga jual Kambing & Domba siap potong untuk Qurban & Aqiqah. Hub. Bpk Heru Ketua Pusat Budidaya Kambing & Domba Bejo Utomo - Malang - Jawa Timur. Hp/Wa +6281334272800 website kami di www.malangkambingdombasuper.blogspot.com

    BalasHapus